Mapolres INHIL |
Tembilahan [zonterkom] - Setelah beredar sejumlah pemberitaan yang telah dimuat di sejumlah media massa, baik cetak maupun elektronik, yakni tentang beberapa hal yang menyangkut kinerja polisi di tubuh Polres Inhil, kini mulai dipertanyakan.
“Secara pribadi saya menilai apa yang dilakukan sebahagian oknum kepolisian Polres Inhil terkesan sudah diluar aturan. Berbagai tindakan yang mereka lakukan selalu menjadi tanda tanya besar dikepala saya termasuk mungkin oleh sebahagian besar masyarakat Inhil,” Ungkap Asmadi memulai keluh kesahnya kepada wartawan melalui sambungan telepon selularnya, Selasa (26/4/2011)
Termasuk penagkapan kayu dengan kuantitas yang bisa kita bilang sangat kecil dan mungkin hanya akan dipergunakan untuk keperluan pribadi, kok malah ditangkap? Kalau memang mau ketat melakukan pengawasan illegal loging, tangkap itu ponton-ponton yang bawa kayu ribuan kubik yang melintas hampir setiap harinya diperairan Inhil. Kok ini tidak tersentuh?”Cecar tokoh muda yang belakangan ini mulai tersebar bakal memimpin Fornt Pembela Islam (FPI) Inhil.
Berbagai kejadian, tambah Asmadi, seperti arogansi beberapa orang oknum polantas yang melakukan pengeroyokan terhadap seorang juru parkir, ini saya nilai sudah sangat keterlaluan. Bahkan saat itu sempat terlontar kalimat akan menembak. Apa ini? Pistol itu dibeli dengan uang rakyat untuk melindungi rakyat bukan malah menakut-nakuti rakyat.
Dijelaskannya lebih jauh, termasuk pelaksanaan razia yang dilakukan oknum polres Inhil juga menjadi tanda tanya besar. Razia kok ditegah malam buta? Bahkan kadang-kadang sampai menjelang subuh, tanpa adanya tanda-tanda peringatan dan ditempat gelap. Bahkan saya juga merasa prihatin dengan beberapa pendatang luar kota Tembilahan, kadang-kadang tanpa kesalahan yang jelas mereka juga diberhentikan dan selalu aja ada kesalahan yang terkesan dibuat-buat.
Tolonglah, kalau memang benar polisi ingin merubah citranya. Kerjalah sesuai aturan dan yang paling penting tentunya mereka harus benar-benar memahami bahwa institusi kepolisian adalah pengayom mayarakat bukan gerombolan penyamun masyarakat.” Ungkapnya mengakhiri. (inc/ztc)
Artikel Terkait