Kuningan [zonterkom] - Pasca dikeluarkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelarangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah, suasana kampung Ahmadiyah di Desa Manislor, Kecamatan Jakalaksana, Kuningan, Jabar, nampak normal.Berdasarkan pantauan, daerah yang didiami sekira 3.000 jemaah Ahmadiyah itu tampak normal. Tidak ada perubahan berarti. Lokasi ini merupakan salah satu basis Ahmadiyah terbesar di Jawa Barat. Beberapa kali Desa Manislor menjadi sasaran penyerangan ormas Islam . Para anggota jemaah tetap melakukan aktivitas peribadatan di Masjid An Nur maupun tempat ibadah lainnya di desa tersebut.
Salah satu pengurus jemaah Ahmadiyah yang juga warga RT 05/01, Dusun Satu, Nurahim mengaku, pihaknya belum mempelejari isi Pergub yang diumumkan Kamis kemarin itu. Sementara hingga Jumat (4/3/2011) pagi, polisi masih berjaga di sekitar desa. Namun penjagaan tidak seketat hari-hari sebelumnya. Seperti diketahui, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, kemarin, mengeluarkan Pergub pelarangan aktivitas Ahmadiyah. Heryawan menjelaskan, Pergub diawali risalah rapat forum komunikasi pimpinan Jabar Rabu, 2 Maret lalu.
“Tujuan pergub ini memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dari adanya pertentangan akibat penyebaran paham keagamaan yang menyimpang," ucap Heryawan saat itu.
Isi Pergub di antaranya melarang penganut atau pengurus jemaah Ahmadiyah melakukan aktivitas dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan penyebaran ajaran menyimpang dari pokok ajaran Islam. Aktivitas yang dilarang meliputi penyebaran ajaran Ahmadiyah secara lisan, tulisan, dan melalui media elektronik. Jika melanggar, Pemerintah Daerah akan menghentikan aktivitas penganut atau pengurus Ahmadiyah sesuai peraturan dan perundang-undangan. (Okzone)
Artikel Terkait
