foto: KOMPAS.com |
Yogyakarta [zonterkom] - Keretakan dalam tubuh sekretariat gabungan (koalisi pemerintah) pascaperdebatan soal hak angket mafia perpajakan terus berlanjut dan bahkan semakin meluas.
Hari ini, Minggu (6/3/2011), puluhan kader dan pengurus DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor DPD di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta. Para pengunjuk rasa menuntut DPP Partai Golkar keluar dari koalisi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DIY Gandung Pardiman memimpin langsung aksi tersebut. Selain diikuti pengurus DPD tingkat provinsi dan kabupaten kota seluruh DIY, aksi juga diikuti sejumlah anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai Golkar.
Para pengunjuk rasa membawa berbagai macam poster, di antaranya "Golkar DIY Tolak Koalisi", "Golkar DIY Tolak Koalisi dan Galang Oposisi", "Bubarkan Koalisi Mari Oposisi", "Koalisi No Oposisi Yes", dan masih banyak lagi.
Selain membawa poster, sejumlah pengurus juga melakukan orasi. Dalam orasinya, mereka mengatakan, selama ikut dalam koalisi tidak ada keuntungan yang diperoleh oleh Partai Golkar.
Mereka mengatakan, justru dengan berkoalisi, kebebasan Partai Golkar dalam memperjuangkan kepentingan rakyat menjadi terkebiri. Sebagai contoh, dalam kasus hak angket mafia perpajakan di mana Partai Golkar menginginkan mafia pajak diberantas tetapi justru dihalangi. Padahal, mafia perpajakan telah mengakibatkan uang trilunan rupiah yang seharusnya masuk ke kas negara raib.
"Dengan mengucapkan bismillah, saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar DIY mendorong kepada DPP Partai Golkar untuk keluar dari koalisi dan menjadi oposisi," pekik Gandung yang juga anggota Komisi IX DPR.
Di samping melakukan unjuk rasa, DPD Partai Golkar DIY akan mengirim surat kepada DPP Partai Golkar, mendesak DPP Partai Golkar secepatnya keluar dari koalisi dan merapatkan barisan menggalang oposisi.
Keputusan DPD Partai Golkar DIY tersebut merupakan hasil rapat gabungan antara pengurus DPD tingkat I Provinsi DIY dan DPD tingkat II kabupaten/kota se-DIY. menteri.
"Jatah dua menteri akan hilang. Yang sudah pasti adalah kursi menteri pertanian yang sudah pasti diberikan kepada Gerindra," ujar dia.
Menjelang hari-hari terakhir keputusan SBY soal koalisi, rencananya pada Senin (8/3/2011) besok, akan ada pertemuan politik penting. "Pertemuan apa besok, tunggu saja nanti. Pantau saja sepanjang pagi hingga malam," ujar dia merahasiakan pertemuan itu. (KOMPAS.com)
Artikel Terkait