Jakarta [zonaterkini] - Premanisme yang dilakukan tokoh yang pernah menguasai Tanah Abang, Hercules Rosario Marshal rupanya tidak lagi sekadar mengincar receh.Pemalakan pun dilakukan terhadap korporasi kelas menengah di sejumlah wilayah Jakarta Barat. Modusnya pun terhitung semakin terlihat resmi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya sudah mendata ada tindak pemerasan terhadap tiga perusahaan yang dilakukan kelompok Hercules.
"Tiga bulan terakhir, ada tiga tempat atau perusahaan yang mendapat perlakuan pemerasan (dari kelompok Hercules) dengan dalih keamanan," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (9/3).
Meski demikian, ia menduga kuat masih banyak perusahaan lain yang terkena kasus serupa. Namun, mereka takut untuk melaporkannya.
Pasalnya, ancaman dan intimidasi makin menggebu-gebu saat gerombolan ini mengetahui bahwa tindakan mereka dilaporkan ke Korps Bhayangkara.
Contoh konkretnya, insiden PT Tjakra Mitra Strategi, di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (8/3). Sehingga, kebanyakan pelaporan itu dilakukan lewat telepon.
"Ada satu satu tempat (perusahaan) sudah di LP (laporan resmi kepolisian). Asalnya dari Cengkareng," ucap Hengki, tanpa merincinya.
Sementara, dua perusahaan lainnya melapor lewat sambungan telepon. Salah satunya, adalah PT Tjitra Mitra Strategi. Merespon pelaporan ini, pihaknya mengaku langsung bertindak dengan strategi apel konsolidasi di lokasi. "Pola apel ini untuk efek deterence. Dilakukan di Kembangan. Ini membuat mereka enggak jadi peres," kata Hengki.
Modusnya, jelas dia, dilakukan dengan mendatangi langsung manajemen perusahaan.
Dua lokasi dilakukan oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai anakbuah Hercules, dan satu perusahaan dilakukan oleh Hercules langsung. Bahkan, satu perusahaan dimintai uang keamanan lewat proposal tertulis.
Isinya, memberi kompensasi tertentu kepada perusahaan jika sudi membayar. Yakni, tidak akan diganggu lagi.
"Jumlah pemerasan itu bisa mencapai ratusan juta rupiah. Satu tempat terdata sudah serahkan Rp25 juta," ungkapnya. (Arif Hulwan/ztc)
"Tiga bulan terakhir, ada tiga tempat atau perusahaan yang mendapat perlakuan pemerasan (dari kelompok Hercules) dengan dalih keamanan," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (9/3).
Meski demikian, ia menduga kuat masih banyak perusahaan lain yang terkena kasus serupa. Namun, mereka takut untuk melaporkannya.
Pasalnya, ancaman dan intimidasi makin menggebu-gebu saat gerombolan ini mengetahui bahwa tindakan mereka dilaporkan ke Korps Bhayangkara.
Contoh konkretnya, insiden PT Tjakra Mitra Strategi, di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (8/3). Sehingga, kebanyakan pelaporan itu dilakukan lewat telepon.
"Ada satu satu tempat (perusahaan) sudah di LP (laporan resmi kepolisian). Asalnya dari Cengkareng," ucap Hengki, tanpa merincinya.
Sementara, dua perusahaan lainnya melapor lewat sambungan telepon. Salah satunya, adalah PT Tjitra Mitra Strategi. Merespon pelaporan ini, pihaknya mengaku langsung bertindak dengan strategi apel konsolidasi di lokasi. "Pola apel ini untuk efek deterence. Dilakukan di Kembangan. Ini membuat mereka enggak jadi peres," kata Hengki.
Modusnya, jelas dia, dilakukan dengan mendatangi langsung manajemen perusahaan.
Dua lokasi dilakukan oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai anakbuah Hercules, dan satu perusahaan dilakukan oleh Hercules langsung. Bahkan, satu perusahaan dimintai uang keamanan lewat proposal tertulis.
Isinya, memberi kompensasi tertentu kepada perusahaan jika sudi membayar. Yakni, tidak akan diganggu lagi.
"Jumlah pemerasan itu bisa mencapai ratusan juta rupiah. Satu tempat terdata sudah serahkan Rp25 juta," ungkapnya. (Arif Hulwan/ztc)
sumber : Metrotvnews.com
Artikel Terkait
