![]() |
|
Ijap terlihat
sedang mendampingi istrinya yang sedang terbaring
di ruangan Alveoli Room, Klinik Mutiara Hati Tembilahan
|
Melihat akan hal itu, dengan perasaan penuh kecewa, Ijap (42) suami pasien pun akhirnya membawa istrinya Salamiah yang masih dalam konidisi lemah, keluar dari rumah sakit tersebut dan kemudian langsung membawa istrinya kembali berobat di Klinik Mutiara Hati yang berlokasi di Parit 9 Tembilahan Hulu.
“Jujur saya
sangat kecewa sekali dengan pelayanan pihak Rumah Sakit Puri Husada, coba kalau
saya ini pejabat mungkin baru mereka hargai.” ujar Ijap berkeluh kesah kepada
zonaterkini.
Tak hanya
soal buruknya pelayanan di rumah sakit Puri Husada, Ijap juga sangat menyesalkan kelalaian pihak rumah
sakit dalam memperhatikan persediaan obat seperti impus. Sudah semestinya
persediaan impus di rumah sakit tersebut tak boleh kosong, namun sayang nya hal
tersebut terjadi saat Salamiah membutuhkan impus tambahan, pihak rumah sakit
mengatakan stok impus sedang habis dan pak Ijap pun diminta menunggu.
“Sembari
menunggu impus yang diminta belum juga datang, saya pun menyempatkan diri untuk
keluar karena ada yang mau di beli, tapi setengah jam kemudian saya malah dapat
sms dari istri saya bahwa katanya dokter sudah memperbolehkan pulang. Padahal
istri saya masih sangat lemah dan masih membutuhkan tambahan impus.” Tukas Ijap
kembali menceritakan apa yang dialaminya.
Mendengar
akan hal itu, Ijap pun kembali ke RSUD Puri Husada Tembilahan, dan dengan
perasaan penuh kecewa dia langsung membawa istrinya keluar dari rumah sakit
tersebut. khawatir akan kondisi istrinya yang saat itu masih sangat lemah, Ijap
langsung melarikan istrinya ke Klinik Bersalin Mutiara Hati di parit 9
Tembilahan.
Saat di
temui zonaterkini, dr. Dwi Lestari, yakni dokter praktek yang bertuga di klinik
Mutiara hati Tembilahan mengatakan bahwa saat tiba di klinik nya, dia pun
menganjurkan agar pasien dirawat inap. Pasalnya menurut dr. Dwi, kondisi
pasien saat itu dehidrasi dan harus diberi impus.
“Kita menganjurkan pasien untuk dirawat inap lantaran
setelah kita periksa ternyata ibu Salamiah mengalami dehidrasi atau kekurangan
cairan, karena itu harus dilakukan pemasangan impus.” Jelas dr. Dwi.
Melihat keterangan dr. Dwi Lestari kepada
zonaterkini, terbukti bahwa saat keluar dari RSUD Puri Husada Tembilahan,
konidisi pasien jelas belum sehat, dan sudah
tentu masih membutuhkan perawatan.
Ketika di konfirmasi zonaterkini, Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Puri Husada Tembilahan, dr.Irianto, membatah telah menelantarkan pasien,
namun ketika di tanya soal apakah benar persediaan stok obat di rumah sakit
tersebut bisa sempat kosong atau habis, dr. Irianto menyatakan meskipun tidak
sering, hal itu memang biasa terjadi.
“Yang jelas kita tidak memaksakan pasien harus pulang, tapi
berdasarkan dari hasil pemeriksaan saya pasien ini sudah sehat, makanya kita
katakan sudah boleh pulang.” tegas Direktur Rumah sakit, dr. Irianto.(**adr/ztc)
Artikel Terkait




