Jakarta [zonaterkini] - Maraknya aksi premanisme di Ibukota dan juga hampir seluruh kota besar di Indonesia, membuat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menginstruksikan kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) untuk menggelar operasi berantas premanisme.Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Boy Raffli Amar, operasi tersebut didasarkan pada adanya stigma pada orang atau sekelompok orang yang dianggap meresahkan masyarakat karena tidak berkelakukan seperti norma yang berlaku di masyarakat setempat.
"Perilaku yang meresahkan tersebut dapat mengakibatkan adanya tindakan-tindakan negatif seperti pemerasan, pengancaman, penganiayaan, dan bahkan berupa tindak pidana lainnya," ujarnya ketika ditemui Media Indonesia akhir pekan lalu di Mabes Polri.
Operasi berantas premanisme, jelas Boy selain dilakukan terhadap orang-orang yang diduga melakukan tindakan yang meresahkan masyakarakat, juga mengintensifkan razia-razia di tempat-tempat yang rawan terjadi aksi premanisme seperti terminal, pelabuhan, tempat hiburan, dan sentra-sentra perekonomian.
"Nantinya razia akan dilakukan terhadap orang-orang yang kemungkinan membawa senjata tajam, sering malakukan aksi kekerasan, dan orang-orang yang mengatasnamakan petugas keamanan untuk menarik keuntungan pribadi," jelasnya. Seraya menambahkan daerah yang rawan terjadi tindakan premanisme terpusat di kota-kota besar," jelasnya.
Boy mengungkapkan, operasi berantas Premanisme sudah menjadi program Polri sejak tahun 2005. Program tersebut, imbuhnya termasuk ke dalam prioritas dan pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan. "Operasi ini berlangsung sepanjang tahun, tapi bila Polda ingin menggelar operasi khusus, mekanismenya di serahkan kepada Polda masing-masing," paparnya.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
"Perilaku yang meresahkan tersebut dapat mengakibatkan adanya tindakan-tindakan negatif seperti pemerasan, pengancaman, penganiayaan, dan bahkan berupa tindak pidana lainnya," ujarnya ketika ditemui Media Indonesia akhir pekan lalu di Mabes Polri.
Operasi berantas premanisme, jelas Boy selain dilakukan terhadap orang-orang yang diduga melakukan tindakan yang meresahkan masyakarakat, juga mengintensifkan razia-razia di tempat-tempat yang rawan terjadi aksi premanisme seperti terminal, pelabuhan, tempat hiburan, dan sentra-sentra perekonomian.
"Nantinya razia akan dilakukan terhadap orang-orang yang kemungkinan membawa senjata tajam, sering malakukan aksi kekerasan, dan orang-orang yang mengatasnamakan petugas keamanan untuk menarik keuntungan pribadi," jelasnya. Seraya menambahkan daerah yang rawan terjadi tindakan premanisme terpusat di kota-kota besar," jelasnya.
Boy mengungkapkan, operasi berantas Premanisme sudah menjadi program Polri sejak tahun 2005. Program tersebut, imbuhnya termasuk ke dalam prioritas dan pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan. "Operasi ini berlangsung sepanjang tahun, tapi bila Polda ingin menggelar operasi khusus, mekanismenya di serahkan kepada Polda masing-masing," paparnya.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait
