
Ketua Dewan Pengurus Transparency International (TI) Indonesia Todung Mulya Lubis membantah pernyataan presiden bahwa prestasi Indonesia dalam pemberantasan korupsi cukup baik.
Dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI di Ruang Sidang Paripurna I Kompleks MPR, DPR, dan DPD, Senayan, Jakarta, Presiden membanggakan perkembangan IPK Indonesia 2010 menjadi 2,8.
Jumlah ini meningkat dari IPK sebelumnya yang hanya 2 pada tahun 2004. Menurutnya peningkatan IPK ini baru terjadi dalam rentang waktu 6 tahun.
"Jadi, kita sebenarnya sangat lambat dalam memberantas korupsi. Bukan tidak ada kemajuan, tetapi sangat lamban," ujarnya ketika ditemui usai mengikuti Pidato Presiden di kompleks MPR, DPR, dan DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
Ia khawatir, justru jika dilakukan survei pada tahun ini, indeks prestasi ini akan mengalami penurunan drastis. Alasannya Indonesia belum pantas berbangga hati dengan belum tuntasnya kasus-kasus korupsi politik seperti Nazaruddin.
Padahal jika kasus ini dibongkar, Todung yakin, akan ada banyak politisi terlibat. Kasus Nazaruddin, baginya merupakan sebuah puncak gunung es. (**ztc)
sumber : www.mediaindonesia.com
Artikel Terkait