foto metrotvnews.com |
Seorang warga Dumai, Megy Aljafari, Senin (29/8) malam, mengabarkan, kabut asap yang muncul kali ini sangat terasa menyengat dan menganggu rongga pernafasan terutama saat berkendara sepeda motor.
"Baunya sangat menyengat dan terasa sangat sesak di dada. Kabut asap kali ini merupakan yang kedua kalinya selama Ramadan," katanya.
Megy menjelaskan, selain menyelimuti jalan-jalan utama, kabut asap juga terpantau menyelimuti wilayah pemukiman warga, bahkan hanya menyisakan jarak pandang dibawah 500 meter.
"Memang laju kendaraan belum terganggu akibatnya, tapi tetap saja yang namanya kabut asap apalagi sisa kebakaran hutan dan lahan tentu terasa sangat mengganggu rongga pernafasan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Marjoko Santoso, mengatakan, kabut asat yang menyelimuti sebagian besar Kota Dumai diprediksi telah mencemari udara hingga mengakibatkan kualitas mutu udara menurun drastis.
"Belum tahu pasti kondisi udara karena belum ada laporan dari papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).
Namun dari pantauan kasat mata, kondisi Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB, kualitas udara di Dumai berada pada kisaran 100 hingga 150 polutan standar indeks (PSI)," katanya.
Dengan demikian, kata Marjoko, sebaiknya masyarakat mulai mewaspadai dampak kabut asap dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, baik saat berjalan kaki maupun berkendara sepeda motor.
"Kita juga menganjurkan warga untuk senantiasa, secara rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ketika pernafasan terganggu atau batuk pilek. Karena ini bisa jadi gejala Ispa (infeksi saluran pernafasan akut)," ujar Marjoko.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait