 |
| Yulius Saian (Kalapas Tembilahan) |
Tembilahan [zonaterkini] - Peristiwa kaburnya tiga orang Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tembilahan, merupakan tamparan tersendiri bagi Kepala Lapas Kelas II A Tembilahan Inhil-Riau, Yulius Saian.
Hal itu di ungkapkan Kalapas saat ditemui oleh sejumlah wartawan diruang kerjanya Kamis (21/7). Menurut Yulius selaku abdi negara, dan sebagai Kalapas dirinya ingin memberikan yang paling terbaik, namun kenyataan nya sangat berbeda dengan apa yang inginkan nya.
” Terus terang ini merupakan tamparan bagi saya selama menjadi Kalapas diTembilahan” keluh Kalapas yang awal bulan depan (1/8) sudah memasuki masa pension nya.
Terkait Napi yang kabur Jum’at lalu (15/7) Rahmad alias Abdullah, Narapidana pelaku pencurian sarang burung waled yang mendapat Asimilasi,Yulius menjelasakan selama menjadi warga binaan selama 2/3 masa tahanan dirinya sudah menunjukan etikat baik baik dalam pembinaan diluar maupun didalam
“Saya sendiri tidak habis pikir dan tidak percaya, kenapa Ia harus kabur padahal dia itu pada tanggal 26 Juli mendatang kan sudah bebas, tapi kok malahan kabur” tukas Yulius Siaan
Ditambahkan Yulius Saian lagi, berdasarkan mekanismenya tidak gampang seseorang Narapidana itu untuk mendapatkan asimilasi. Sang Napi harus melalui tahapan-tahapan dan kriteria-kriteria aturan yang berlaku. Dan hingga hari ini menurut Kalapas baru ada 4 orang warga binaan yang mendapat Asimilasi nya.
“Dengan kejadian ini saya sudah menegaskan akan mencabut Asimilasi untuk sementara waktu, karena saya tidak ingin peristiwa serupa akan terjadi lagi” tutur Kalapas lagi kepada wartawan.
Saat disinggung terkait apa kelemahan LP Tembilahan sehingga selama bulan Januari hingga Juli tahun 2011 sudah sebanyak tiga Napi yang kabur, Kalapas beralasan karena keterbatasan personil. Menurutnya dengan minimnya personil yang selama ini, yang seharusnya ada sekitar 12 orang personil, di LP Tembilahan Pos pengamanan hanya dijaga oleh 5 orang saja.
“Kita kan tahu, idealnya Lapas ini hanya ditempati sekitar 160 orang, namun kenyataaannya sampai saat ini sudah dihuni oleh 493 Narapidana, sedangkan untuk jumlah personil kita masih tetap” sebut Yulius Saian . (**dri.ztc)
Artikel Terkait
