 |
| ilustrasi |
Tembilahan [zonterkom] - Chandrawati (35) wanita keturunan Tionghua pada Senin Pagi (10/05) sekitar pukul 08.00 Wib ditemukan tewas dalam keadaan sudah mulai membengak di kediaman nya di Toko Style, tepatnya dikomplek Ruko samping Bank Riau Syariah Jalan Jendral Sudirman Tembilahan Inhil-Riau.
Menurut keterangan dari ketua Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghua Indonesia (PSMTI) perwakilan Inhil, Alek Chandra, di temukan nya jasad Chandrawati berawal dari kecurigaan keluarga korban yang melihat toko Style milik korban sudah dua hari terlihat tidak buka.
Dalam kesehariannya, korban Chandrawati di ketahui berprofesi sebagai pedagang yang menjual pakaian jadi, dan korban hanya tinggal seorang diri di pertokoan komplek ruko miliknya di Jalan Sudirman Tembilahan (Toko Style).
“Biasanya kalau pun dia pergi pasti ada kabar berita atau pesan yang di titipkan nya kepada keluarga. Terus kita juga sudah menghubungi HP nya, HP nya aktif tapi tidak di angkat” ujar Alek kepada zonterkom.
Merasa penasaran, keluarga korban dan warga sekitar kemudian mencoba menggedor pintu ruko kediaman korban sambil terus menerus memanggil-manggil nama korban tapi tak juga ada jawaban. Setelah cukup lama, akhirnya dengan dibantu warga sekitar keluarga korban pun berinisiatif untuk membongkar secara paksa pintu toko tersebut, hingga akhirnya Chandrawati berhasil ditemukan, namun sayangnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Parahnya lagi, pada saat di temukan kondisi jasad korban juga terlihat sudah mulai membengkak dan sudah menimbulkan bau busuk. Sehingga ada sejumlah warga yang ikut menemukan jasad korban secara tak sengaja langsung berteriak histeris akibat tak tahan melihat kondisi jasad korban.
Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung datang ke lokasi. Setelah polisi melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (Olah TKP), jasad korban kemudian evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan, guna untuk di Otopsi.
Saat di konfirmasi, Dokter Otopsi RSUD Puri Husada Tembilahan, Dr Diana, mengatakan, terkait otopsi yang dilakukan nya terhadap jasad korban Chandrawati, pihaknya hanya melakukan otopsi dalam bentuk luar saja.
“Yang jelas berdasarkan hasil otopsi luar yang telah kami lakukan di tubuh korban ada terdapat bekas luka, itu saja” tegas Dr.Diana kepada zonterkom, saat keluar dari kamar mayat usai melakukan otopsi jasad korban, Selasa (10/05).
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait apa penyebab tewasnya korban Chandrawati dalam kondisi sudah mulai membusuk. Namun berdasarkan dari hasil otopsi yang menunjukan bahwa terdapat bekas luka, kuat dugaan korban tewas akibat dianiaya. (***ril.ztc)
Menurut keterangan dari ketua Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghua Indonesia (PSMTI) perwakilan Inhil, Alek Chandra, di temukan nya jasad Chandrawati berawal dari kecurigaan keluarga korban yang melihat toko Style milik korban sudah dua hari terlihat tidak buka.
Dalam kesehariannya, korban Chandrawati di ketahui berprofesi sebagai pedagang yang menjual pakaian jadi, dan korban hanya tinggal seorang diri di pertokoan komplek ruko miliknya di Jalan Sudirman Tembilahan (Toko Style).
“Biasanya kalau pun dia pergi pasti ada kabar berita atau pesan yang di titipkan nya kepada keluarga. Terus kita juga sudah menghubungi HP nya, HP nya aktif tapi tidak di angkat” ujar Alek kepada zonterkom.
Merasa penasaran, keluarga korban dan warga sekitar kemudian mencoba menggedor pintu ruko kediaman korban sambil terus menerus memanggil-manggil nama korban tapi tak juga ada jawaban. Setelah cukup lama, akhirnya dengan dibantu warga sekitar keluarga korban pun berinisiatif untuk membongkar secara paksa pintu toko tersebut, hingga akhirnya Chandrawati berhasil ditemukan, namun sayangnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Parahnya lagi, pada saat di temukan kondisi jasad korban juga terlihat sudah mulai membengkak dan sudah menimbulkan bau busuk. Sehingga ada sejumlah warga yang ikut menemukan jasad korban secara tak sengaja langsung berteriak histeris akibat tak tahan melihat kondisi jasad korban.
Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung datang ke lokasi. Setelah polisi melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (Olah TKP), jasad korban kemudian evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan, guna untuk di Otopsi.
Saat di konfirmasi, Dokter Otopsi RSUD Puri Husada Tembilahan, Dr Diana, mengatakan, terkait otopsi yang dilakukan nya terhadap jasad korban Chandrawati, pihaknya hanya melakukan otopsi dalam bentuk luar saja.
“Yang jelas berdasarkan hasil otopsi luar yang telah kami lakukan di tubuh korban ada terdapat bekas luka, itu saja” tegas Dr.Diana kepada zonterkom, saat keluar dari kamar mayat usai melakukan otopsi jasad korban, Selasa (10/05).
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait apa penyebab tewasnya korban Chandrawati dalam kondisi sudah mulai membusuk. Namun berdasarkan dari hasil otopsi yang menunjukan bahwa terdapat bekas luka, kuat dugaan korban tewas akibat dianiaya. (***ril.ztc)
Artikel Terkait
