Jakarta [zonterkom] - Pers diharapkan menjalankan fungsi kontrol sosial yang menjadi sendi pembangunan nasional. Tapi sebagian kalangan kini menengarai pers mulai tak obyektif dalam memaparkan fakta, seperti perdebatan Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan beberapa media nasional belakangan ini.
Dalam sebuah diskusi tentang kebebasan pers di Jakarta, baru-baru ini, peserta membahas gejala pengendalian pers oleh pemilik modal. Sebagian peserta diskusi beranggapan hal tersebut sudah mulai meresahkan. Sebab, membuat pers mulai tidak obyektif dan berimbang karena berbagai konflik kepentingan pemilik modal.
Bahkan ada juga muncul media pers partisan. Maksudnya, pers tersebut timbul untuk memenuhi hasrat pemangku kepentingan. Namun saat ini tetap ada pers yang sehat. Ini adalah pers yang tunduk kepada Undang-Undang Pers, etika jurnalistik, dan menghormati ranah hukum. (Liputan6.com)
Artikel Terkait