Tembilahan [zonterkom] - Musyawarah Cabang II Partai Demokrat Kabupaten Indragiri Hilir-Riau yang di laksanakan jum’at malam (25/03) di aula hotel Telaga Puri Tembilahan berakhir ricuh. Akibat kericuhan MUSCAB untuk pemilihan ketua DPC Partai Demokrat Inhil akhirnya di batalkan.Menurut keterangan sejumlah saksi, kericuhan bermula saat seorang kader partai yang mengaku dari perwakilan DPP Pusat Partai Demokrat meminta MUSCAB pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Inhil yang sedang berlangsung di hentikan. Dengan alasan jumlah pemilih dari perwakilan kader pimpinan anak cabang yang hadir tidak mencukupi untuk dilangsungkannya Muscab.
Namun karena sikap kader yang mengaku berasal dari DPP tersebut di anggap arogan dan di anggap tidak menghargai kader-kader yang hadir dengan langsung meninggalkan ruangan rapat begitu saja, di tambah lagi saat di pertanyakan yang bersangkutan juga tidak dapat menunjuk kan surat mandat yang menerangkan dirinya benar dari DPP pusat, akhirnya kader-kader yang ada di ruangan mengejar nya hingga keluar gedung.
Kericuhan berlanjut hingga didepan halaman Hotel Telaga Puri Tembilahan. Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi sempat kewalahan untuk mengamankan kericuhan pasalnya sejumlah kader saling kejar. Untuk menghidari agar kericuhan tidak semakin meluas, yang bersangkutan langsung di larikan kekantor polisi untuk di amankan.
Suharmansyah, kordinator bidang penegakan hukum DPD Partai Demokrat Provinsi Riau mengaku ragu dan tidak yakin atas pengakuan sang kader yang mengaku dari DPP pusat tersebut. Pasalnya menurut suharman yang bersangkutan tidak memiliki mandat dari DPP.
“Dia mengaku atas nama DPP, Saya takutnya ini hanya politik atas nama saja. Yang pasti kalau memang dia dari DPP tentu dia punya mandat, nah kita sendiri dari porvinsi Riau datang kesini punya mandat” ujar Suharman kepada wartawan.
Usai menskor rapat Muscab pada pukul 22.00 Wib yang direncanakan hingga pukul 24.00 Wib, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Riau, HR Mambang Mit langsung menyempatkan diri datang ke Mapolres Inhil untuk menjenguk kader nya yang sedang diamankan di kantor polisi. Ketika di konfirmasi terkait kericuhan yang terjadi, Mambang Mit enggan memberikan komentar.
“Maaf dek ya, saya lagi buru-buru untuk melanjutkan rapat” ujar Mambang mengelak.
Kapolres Inhil AKBP Tri Julianto Djatiutomo, ketika di konfirmasi membenarkan adanya kader partai demokrat yang sedang diamankan di Mapolres Inhil. Menurut Djatiutomo, terkait hal tersebut pihaknya sudah mengkordinasikan dengan pihak DPP partai Demokrat.
“Sebenarnya perintah telpon saja yang ada, untuk masalah surat mandat yang bersangkutan memang tidak punya, untuk inisial nama yang diamankan ini nanti saja kalau sudah ada kejelasan” tukas Djatiutomo.
Saat berkunjung ke Mapolres Inhil, Ketua DPC PD Inhil, Irwandi di hadapan kordinator bidang penegakan hukum DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Suharmansyah, mengaku sangat merasa dirugikan dengan kericuhan tersebut. Menurut Irwandi, hendaknya siapapun yang akan menang menjadi ketua DPC, menang dengan cara sehat.
“Terus terang dengan kejadian ini saya sangat merasa dirugikan, jangan gajah dengan gajah berkelahi saya yang jadi korban” tegas Irwandi.
Akibat dari kericuhan yang terjadi, Wakil Gubernur Riau Yang Juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Riau , HR Mambang Mit akhirnya membatalkan dan menutup muscab tersebut.
Usai menyampaikan pembatalan Muscab, Jum’at malam (25/03) sekira pukul 23.30 Wib HR Mambang Mit yang sedianya bermaksud menginap di Tembilahan, akhirnya langsung meninggalkan Tembilahan untuk pulang ke Pekanbaru. (**dri/zonterkom)
Artikel Terkait
