Jakarta [zonaterkini] - Memerangi pengunggahan situs porno tidak hanya tugas pemerintah, melainkan pula tugas masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengkampanyekan program pendidikan media agar menggunakan internet secara sehat.Hal tersebut dikemukakan Staf Ahli Kemenkominfo Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Suprawoto menjawab Media Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Suprawoto,Kemenkominfo tetap melalukan pemblokir situs porno bekerjasama dengan Internet service provider (ISP).
"Namun, tidak kalah pentingnya adalah literasi atau pendidikan media bagaimana menggunakan teknologi informasi teknologi (IT) secara sehat," kata Suprawoto.
Menurut dia, pihaknya berharap terciptanya masyarakat indonesia yang memiliki kesadaran penggunaan informasi dan teknologi (IT) secara sehat dengan nilai tambah yang positif. Ia mencontohkan dalam penggunaan tarif telepon sebelum April 2008, Indonesia termasuk negara bertarif mahal di dunia.
Namun Kemenkominfo akhirnya berhasil memperjuangkan tarif telepon murah pada April 2008. Bahkan Indonesia termasuk salah satu negara dengan tarif telepon termurah di dunia.
"Kemenkominfo bekerjasama dengan operator telpon agar bertarif murah,ini langkah kita yang cukup berhasil sehingga akses telepon menjadi mudah dan murah. Ibarat pisau bermata dua yaitu ada dampak positif dan negatifnya. Positif,yakni mudah dan murahi sedang negatifnya terjadi penggunggahan situs porno. Nah ini bukan hanya pekerjaan pemerintah saja kita semua termasuk kalangan media," papar Suprawoto.
Ia menjelaskan, Kemenkominfo akan terus melakukan filter dan blokir situs porno melalui pendidikan media pada masyarakat. Upaya itu akan dilakukan di tempat-tempat ramai macam mal dan sejumlah tempat strategis lainnya.
Namun, saat ditanya tentang maraknya penjebolan situs porno yang tinggi, Suparwoto berkilah adanya deret ukur dan deret hitung pertumbuhan situs porno. "Kalau muncul seribu konten porno lalu kita tutup, akan muncul berlipat ganda dari yang ditutup tersebut," tangkis Suparwoto.
Menyinggung negara China yang cukup berhasil memblokir situs porno, Suprawoto berpendapat Indonesia memerlukan puluhan ribu sumber daya manusia yang luar biasa untuk mengawasi konten porno."Nah, sepertinya China melakukan itu, sedangkan SDM kita terbatas," ujarnya. (**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait
