Tembilahan [zonaterkini] - Seorang pria diketahui bernama Tarmizi (40), warga Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti Riau, Senin siang (2/1/12) sekitar pukul 11.15 wib nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri di dalam wc kantin yang berada di depan Mapolres Inhil dengan cara menikam bagian leher dan perutnya dengan sebilah pisau.
Parahnya, dalam keadaan bersimbah darah, korban keluar dari kamar wc dan kemudian langsung berlari menuju ke Mapolres Inhil yang berada tepat berseberangan hingga akhirnya korban pun tergeletak tepoat di depan halaman Mapolres Inhil.
Berdasarkan keterangan yang berhasil diperoleh zonaterkini, pemuda ini nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri tersebut dengan menikam bagian tubuh dan lehernya dengan pisau yang diperolehnya dari kantin depan Mapolres Inhil.
Menurut kesksian pemilik kantin, Yuniarti (47), kejadian tersebut diketahuinya bemula ketika korban permisi kepadanya untuk buang air ke toilet yang ada di belakang kantinmiliknya. Dan saat itulah korban tak lama terlihat keluar dari kamar wc kantin dengan kondisi tubuhnya yang berlumuran darah.
“Saya takut sekali melihat nya dek, waktu itu saya lihat dia dalam keadaan berlumuran darah keluar dari kantin langsung menyeberang menuju ke Mapolres Inhil” ungkap ibu kantin kepada zonaterkini.
Lanjutnya Yuniarti, menurut cerita seorang anggota polisi kepadanya malam sebelumnya korban sempat menumpang tidur di pos penjagaan Mapolres Inhil. Usai menusuk tubuhnya korban keluar dari wc dan langsung berlari ke mapolres inhil yang kebetulan berada tepat di seberang kantin tersebut.
saat tiba didepan halaman mapolres inhil korban pun akhirnya tergeletak. Melihat kejadian tersebut anggota polisi yang berada dilokasi langsung melarikan korban ke RSUD Puri Husada Tembilahan menggunakan mobil patroli dalmas Polres Inhil.
Paur Humas Polres Inhil, Ipda Zahari mengatakan, apa motif korban sampai melakukan upaya bunuh diri tersebut, hingga kini masih belum bisa di ketahui secara pasti, pasalnya saat ini korban masih koma dan belum bisa dimintai keterangan.
“Tidak benar jika ada yang menyebutkan, bahwa malam sebelumnya korban sempat tidur di penjagaan Mapolres Inhil” Tegas Ipda Zahari membantah kabar yang mengatakan bahwa malam sebelumnya korban pernah menginap di penjagaan Mapolres Inhil.
Dikatakan nya lebih lanjut, berdasarkan bukti telpon genggam milik korban yang didapati polisi, sebelum melakukan upaya bunuh diri, korban ada mengirim pesan singkat ke orang tuanya di Selat Panjang terkait rencana bunuh diri yang dilkukan nya. (**ztc)
Artikel Terkait