.

-

Selasa, 06 Desember 2011

Survei: Remaja Berhubungan Seks di Usia 19 Tahun


Jakarta [zonaterkini] - Sejumlah remaja mengaku berhubungan seks pertama kali saat berusia 19 tahun, yakni saat mereka menjadi mahasiswa. Hal itu terungkap dalam hasil survei atas Perilaku Seks 2011 yang dilakukan DKT Indonesia.

"Dari survei yang kami lakukan di lima kota besar di Indonesia, menunjukkan usia berhubungan seks pertama kali adalah 19 tahun, meskipun ada survei lain yang menunjukkan kaum muda melakukan hubungan seks pertama kali dalam umur yang jauh lebih muda," kata Senior Brand Manager Sutra dan Fiesta Condoms, DKT Indonesia Pierre Frederick ketika memaparkan hasil survei tersebut di Jakarta, Senin (5/12).

Survei dilakukan DKT Indonesia di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali terhadap 663 responden pria dan wanita berusia 15-25 tahun.

"Jumlah sampel ini memang tidak mewakili populasi remaja di kota-kota itu, tapi bisa jadi barometer mengenai perilaku seksual remaja," kata Pierre.

Sebanyak 69,6 persen remaja (462 orang) mengaku telah berhubungan seks dan 31 persen, di antaranya, merupakan mahasiswa, kemudian 18 persen karyawan kantor dan kelompok pedagang, pengusaha, buruh serta yang cukup mengkhawatirkan adalah ada enam persen mereka yang mengaku telah berhubungan seks saat berada di bangku SMP/SMA.

Sedangkan tingkat kesadaran penggunaan kondom di kalangan para remaja ini telah mengalami peningkatan dari survei sebelumnya dan mencapai 87 persen. Namun, hal itu dinilai belum memadai. Sebab, ditemukan tiga dari 10 responden ternyata masih melakukan cara tidak aman untuk mencegah kehamilan seperti melakukan senggama terputus, minum obat, minum jamu dan menggunakan suntikan.

Psikolog Seksual Zoya Amirin menyebutkan, masih kurangnya tingkat penggunaan kondom disebabkan masih kurangnya pemahaman remaja mengenai pentingnya kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual seperti sifilis atau HIV.

"Melihat fakta dan data ini, kita sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas di lingkungan keluarga sekalipun. Alangkah baiknya bila pendidikan seks yang tepat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah remaja dan kaum mula ini mendapatkan informasi yang salah," katanya.

Orang tua merupakan sumber utama anak seharusnya mendapatkan pendidikan seksual, bukannya menghindar dari topik yang sensitif tersebut, karena ternyata hasil survei juga menunjukkan bahwa remaja membahas kegiatan seksualnya dengan teman sebesar 93 persen, disusul dengan membahas dengan pacar (21 persen) baru dengan ibu (10 persen) dan ayah (2 persen).

Zoya menyebut pendidikan seks yang harus diterima anak usia 15-19 tahun adalah pemahaman bahwa kematangan seksual yang telah dialami pada usia tersebut akan bisa membuat mereka untuk hamil atau menghamili perempuan.

"Bagi anak lelaki, mereka harus memahami bahwa dorongan seksual itu normal tapi juga harus diajari bagaimana cara iseng mereka melepaskan ketegangan seksual seperti menarik tali bra teman sekolahnya itu tidak menjadi pelecehan seksual," ujarnya.

Sedangkan untuk anak perempuan, Zoya meminta agar orang tua untuk mengajarkan mereka "life skill" (kemampuan) untuk mengatakan "tidak" dalam kondisi dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seks.

"Dalam pendidikan seks, perlu diajari bagaimana berkata 'tidak' meskipun sudah diajak masuk ke dalam kamar, karena itu akan jadi pemerkosaan," ujarnya. (**ztc)

sumber : metrotvnews.com

Artikel Terkait
My Popularity (by popuri.us)
Internet Blogs Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.NetSex Free Porn Video Porno
Internet Blogs bloglog
Free Automatic Backlink 1000 Backlinks Free 100K Backlinks Backlinks Center Free SEO Backlinks Instant Backlinks SEO Bookmarks Dofollow Backlinks Premium Backlinks Top SEO Backlinks
IKLAN INHIL

PESAN DARI PENGUNJUNG

 
Top SEO BacklinksFree Automatic Backlinks

Ingin Berlangganan. Ketik email Anda di Bawah Ini:

Delivered by FeedBurner

Mau Web Kamu Kebanjiran Duit?