Pekanbaru [zonaterkini] - Kasus perdagangan manusia atau trafficking masih tergolong tinggi di Riau. Pasalnya, daerah tersebut menjadi wilayah transit perdagangan ke beberapa negara tujuan.
"Berdasarkan data yang kami peroleh selama 2011 ini, telah terjadi 14 kasus trafficking. Jumlah ini baru yang terdata di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Riau, dan masih banyak lagi yang belum terungkap kasusnya," ungkap Kepala Bidang PP2TP2A Provinsi Riau, Risdayanti beberapa waktu lalu di Pekanbaru.
Menurut Risdayanti, Provinsi Riau merupakan daerah penghubung perdagangan manusia antarnegara di Asia tenggara, sehingga jumlah kasus trafficking di wilayah ini cukup tinggi.
Sebagian besar kasus trafficking yang ditemukan di Provinsi Riau, khususnya perdagangan perempuan. "Kebanyakan yang kami jumpai itu penjualan wanita untuk dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK), dan ada juga penjualan anak di bawah umur," tuturnya.
Selama pendataan, ia sering menjumpai kasus trafficking tersebut di daerah pinggiran yang merupakan kawasan perbatasan dengan negeri tetangga. "Seperti misalnya kasus-kasus yang ditemukan di Kabupaten Bengkalis , Kota Dumai, Selat Panjang dan Tembilahan serta Rokan Hilir," ujarnya.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait