Bandung [zonaterkini] - Peristiwa tragis mengiringi hujan lebat yang melanda Desa Sariwangi Kabupaten Bandung Barat, dan kawasan Seupang, Desa Tomo, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Senin (14/11/2011).Satu keluarga yang sedang berteduh di sebuah warung yang menyatu dengan tenda pemancingan dan pemandian di Kampung Pangkalan tertimpa sebuah pohon besar. Akibatnya, tiga orang meninggal dan tiga lainnya mengalami luka berat. Di kawasan Seupang, Desa Tomo, ayah dan anak juga tewas tertimpa pohon.
Korban yang meninggal dunia di Kampung Pangkalan adalah Asep Kurnia (41), Lilis (35), dan Ragil Mahesa (5), sedangkan korban luka Wawan (40), Maryam (60), dan Ajeng (3,5). Dua korban tewas, Lilis dan Ragil, adalah ibu dan anak. Maryam adalah mertua Lilis, sedangkan Ajeng, cucu Maryam. Adapun Asep Kurnia tercatat sebagai warga RT 01/09 di desa yang sama, yang sebelum kejadian ikut memancing di kolam ikan lele dekat warung milik Wawan.
Camat Parongpong Slamet Nugroho, didampingi Kepala Desa Sariwangi, Drs E Dharmawan, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada saat hujan lebat disertai petir terjadi di wilayah itu sekitar pukul 14.00. Pada saat hujan turun, Wawan dan keluarga berteduh di warung dan tenda yang dikelola bersama istrinya, Lilis.
"Pada saat itulah, pohon besar yang ada di belakang tenda pemancingan itu tumbang begitu saja, diduga karena hujan angin itu," ujar Slamet.
Ditemui di lokasi kejadian, Kapolsek Cisarua Ajun Komisaris Polisi Jaya Hardianto bersama Danramil Cisarua Kapten Inf Rukhimin mengungkapkan, pada saat peristiwa terjadi, Maryam dan cucunya, Ajeng, sedang berada di tempat pemandian.
"Hujan waktu itu sangat deras dan anginnya pun sangat kencang. Evakuasi korban sampai memakan waktu tiga jam. Enam orang korban semuanya sedang berteduh di warung itu. Pemilik warung dan anaknya, yaitu Lilis dan Ragil, meninggal seketika, sedangkan suami Lilis, yaitu Wawan, mengalami luka berat. Maryam dan Ajeng mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cibabat," ujar Jaya.
Menurut Jaya, sebelum tumbang, terdengar suara gemuruh yang cukup keras. Beberapa saat kemudian, pohon setinggi 50 meter dengan diameter satu meter itu tumbang.
Evakuasi tersulit, katanya, terjadi saat pihaknya bersama TNI mengevakuasi Ragil, sebab pada saat itu Ragil tertimpa batang yang paling besar. "Ya, evakuasi Ragil paling berat," kata Jaya.
Ketiga korban meninggal langsung dimakamkan setelah disemayamkan di rumah duka masing-masing. Maryam dan Ajeng masih dirawat di RS Cibabat, sedangkan Wawan, yang juga sempat mengalami perawatan di RS Cibabat, sudah dipulangkan ke rumahnya.
Namun Wawan diminta kembali menjalani rawat rontgen oleh polisi. "Kami takut ada apa-apa dengan kondisi Pak Wawan," kata Jaya.
Berdasarkan hasil pantauan, suasana duka dan histeris masih tergambar di rumah korban Wawan sekeluarga. Wawan sendiri tampak syok dan tak mampu bicara, dia hanya tiduran di sofa karena tidak mampu berdiri.
Di Tomo, Sumedang, pohon tumbang menewaskan bapak dan anak, Boediono (49) dan Rizar Andi Akbar (21). Saat kejadian hujan lebat disertai angin. Rizar, warga Kompleks Marken, Margahayu, Bandung, membonceng bapaknya dari arah Cirebon ke Bandung. Korban melaju naik motor Yamaha Jupiter E 5666 KN sementara di belakang diikuti bus Widia berpenumpang 30 orang.
"Pohon tumbang itu langsung menimpa motor yang melaju. Pohon tumbang akibat hujan deras," kata Ipda Endang Hidayat, Kepala Unit Lakalantas Polres Sumedang, melalui sambungan telepon, semalam.
Pohon mahoni tumbang yang menghajar motor dan menghantam bagian depan bus Widia membuat penumpang bus menjerit histeris. "Di mobil bus tak ada korban. Ranting pohon menghantam bagian depan bus," kata Endang.
Pohon tumbang itu melintang jalan dan membuat arus lalu lintas Sumedang- Cirebon tersendat. Kemacetan mengular sangat panjang baik dari arah Sumedang maupun Cirebon. Warga dan petugas berupaya keras setelah mengevakuasi korban ke rumah sakit kemudian memotong pohon yang melintang di jalan.(**ztc)
Sumber: Tribun Jabar
Artikel Terkait
