Jakarta [zonaterkini] - DPR menolak rencana pemerintah untuk menaikan tarif dasar listrik (TDL). Justru, DPR meminta PT PLN melakukan efisiensi lantaran adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebut PLN menghamburkan dana triliunan rupiah
"Sepengetahuan saya (kenaikan-res) tidak disetujui teman-teman di Komisi VII DPR. Kalau kita di Badan Anggaran (Banggar) nanti ikuti usulan dari mereka (Komisi VII-red)," kata anggota Banggar DPR Dolfie OFP di Jakarta, Rabu (12/10) kemarin.
Dolfie menerangkan, temuan BPK yang menyebut adanya inefisiensi di PLN sebanyak Rp19,7 triliun, membuat DPR berpikir ulang untuk merestui kenaikan TDL sebesar 10 persen tersebut. "Karena adanya temuan BPK itu maka PLN harus melakukan efisiensi terlebih dahulu," tegasnya.
Sementara itu, Dirut PT PLN Dahlan Iskan mengaku pasrah TDL. "Saya pasrah saja, karena itu bukan keputusan PLN melainkan dari DPR. Saya serahkan ke mereka karena bukan wewenang saya untuk memutuskan naik tidaknya," kata Dahlan.
Namun, Dahlan enggan menyikapi apa kerugian yang akan dialami PLN karena batalnya rencana kenaikan tersebut. Ia juga belum dapat menerangkan sikap DPR yang membatalkan rencana kenaikan TDL lantaran temuan BPK.
Disisi lain, batalnya TDL dinaikkan memberikan dampak tersendiri bagi anggaran. Pengamat ekonomi dari UGM, Anggito Abimanyu menyebut jika TDL jadi dinaikkan maka dapat menghemat anggaran sebesar Rp11 triliun.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait