Jakarta [zonaterkini] - Masyarakat pengguna telepon seluler mulai bergerak memberikan perlawanan langsung atas kejahatan pencurian pulsa yang semakin marak belakangan ini. Satu di antaranya yang dilakukan Konsumen Ponsel Indonesia dan Komunikasi Voice of Humanism. Gerakan perlawanan komunitas itu antara lain mengajak pengguna ponsel untuk mematikan ponsel pada Sabtu besok (15/10).
Aksi itu sebagai protes atas lambannya Kementerian Komunikasi dan Informasi dan para operator ponsel dalam menyelesaikan kasus pencurian pulsa. Mereka bosan dan kecewa dengan langkah pemerintah yang tidak memberikan solusi bagi para korban pencurian pulsa. Mereka menganggap pemerintah tidak niat menangani kejahatan pencurian pulsa, meski telah melihat langsung rapat antara operator selulur Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dengan Kemenkominfo dan Komisi I DPR.
Aksi mematikan ponsel akan berlangsung Sabtu 15 Oktober besok, selama 2 jam, mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Besok akan ditetapkan sebagai hari bebas ponsel dan sebagai protes konsumen Indonesia kepada para pihak-pihak di atas.
"Kami konsumen ponsel berhak untuk mematikan HP kami kapan pun. Jika seluruh Indonesia mematikan HP-nya serentak, para operator akan tahu akibatnya." Itulah pesan yang diterima Media Indonesia melalui Blackberry Messenger (BBM) dari komunitas Konsumen Ponsel Indonesia serta Komunitas Voice of Humanism.
Selain seruan mematikan ponsel, gerakan tersebut mendesak pemerintah membubarkan BRTI. 'Luncurkan SIM Card bebas iklan', tulis komunitas itu lagi. Dalam laman jejaring sosial yang dikelola Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma), ajakan tersebut mendapat respons positif. Hingga pukul 18.30 WIB sudah 18.702 orang menyatakan suka dan 150 menyatakan dukungan atas gerakan tersebut.
Sebagian besar menyatakan gerakan itu positif untuk melawan pencurian pulsa.(DSY)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait