[zonaterkini] - Masyarakat di berbagai wilayah mulai kehilangan kepercayaan terhadap aparat keamanan. Aparat dinilai lamban dalam menindak pelaku kekerasan yang terjadi di wilayah mereka.
"Akibatnya sebagian masyarakat mudah tersulut konflik yang tidak jarang cukup luas cakupannya,"ungkap mantan Presiden Jusuf Kalla di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (20/9).
Hal tersebut dikatakannya menanggapi terjadinya konflik di Ambon belum lama ini. Menurut Kalla, untuk mengatasi berbagai konflik yang terjadi polisi harus segera mengembalikan wibawa di mata publik. "Sebab kekerasan itu juga sebagai bukti kalau masyarakat tidak lagi takut terhadap aparat," ujarnya.
Kalla menilai jika persoalan itu terus dibiarkan, konflik bakal menyebar ke wilayah lain di Indonesia. "Apalagi sekarang sudah ada teknologi yang mendukung penyebaran rumor negatif dalam waktu singkat," tuturnya.
Khusus untuk Ambon, katanya, sebenarnya peristiwa tersebut terjadi akibat masalah yang tidak mampu diselesaikan secara cepat. Masalah tersebut semakin membesar akibat adanya rumor yang kemudian tidak segera diantisipasi. "Rumornya sudah mengarah ke konflik golongan. Bahkan saya sendiri menerima SMS yang mengatakan ada kampung etnis tertentu yang dibakar," ungkapnya.
Selain itu, konflik di Ambon mudah terjadi akibat adanya segmentasi antara kampung Muslim dan Kristen sejak masa Reformasi. Karena itu, ia mengusulkan mereka secara pelan-pelan untuk dicampur ke dalam satu komunitas.
"Dan itu harus dimulai sekarang. Sehingga ada rasa kepercayaan dari warga bahwa mereka akan aman apabila tinggal di wilayah yang mayoritas penduduknya mempunyai keyakinan yang berbeda," ujarnya.(**ztc)
sumber : metrotvnews.com
Artikel Terkait