.

-

Kamis, 11 Agustus 2011

Ruang Gelap Nazaruddin

foto REUTERS/Dijin/Handout/ip MICOM
[zonaterkini] - Banyak pihak berharap penangkapan Muhammad Nazaruddin bisa menjadi momentum emas untuk keterbukaan dan kejujuran tentang semua perkara yang dilakukan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Namun, tidak sedikit yang cemas akan kegelapan yang sengaja diciptakan para penegak hukum dengan dalih 'demi hukum'. Kegelapan yang sengaja diciptakan itu ialah wujud korupsi yang merajalela.

Dari cerita keterlibatan Nazaruddin dalam berbagai proyek APBN dan keterkaitannya dengan sejumlah tokoh sampai dengan pelarian dan penangkapannya di Cartagena, Kolombia, mulai terlihat sejumlah hal yang akan terkunci dalam ruang gelap. Kegelapan yang berlindung di balik argumen hukum tentang fakta, bukti, dan saksi.

Salah satu yang mulai terlihat ialah keterangan yang samar-samar tentang kehadiran istri Nazaruddin di Kolombia. Semula polisi menjelaskan Nazaruddin ditangkap bersama istrinya, Neneng Sriwahyuni. Namun, setelah itu tidak ada lagi keterangan soal Neneng, bahkan cenderung disampingkan. Itu peluang penggelapan barang bukti.

Yang juga gelap ialah tokoh anonim dari Partai Demokrat yang hadir ketika Saan Mustofa, wakil sekjen, bersama Nazaruddin bertemu Ade Raharja, Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hampir semua yang ditanya tentang siapa tokoh itu menjawab tidak ingat. Bagaimana seorang tokoh kok bisa dengan cepat lenyap dari memori teman-temannya?

Kemarin, polisi mengawal ekstra ketat saksi Yulianis ketika bersaksi di Pengadilan Tipikor untuk terdakwa El Idris. Pengawalan itu mengingatkan perlakuan yang sama oleh polisi kepada saksi kunci Rani Juliani dalam perkara Antasari Azhar. Itu penguncian sebuah ruang agar tetap gelap demi kepentingan orang-orang yang harus disembunyikan.

Keterangan Yulianis di pengadilan membuka perburuan baru tentang korupsi di DPR. Dia mengaku mengeluarkan banyak uang ke DPR untuk menjaga komitmen memenangkan tender bagi PT Duta Graha Indah.

Percakapan 'Bu Artis' dengan Mindo Rosalina Manulang tentang 'apel malang' dan 'apel washington' untuk keperluan sejumlah orang tidak diselusuri serius. Percakapan itu sesungguhnya bisa membuka liku-liku korupsi dan suap di DPR. Namun, itu sampai sekarang terkunci.

Sekarang publik mempersoalkan kebohongan tim investigasi Partai Demokrat yang berangkat ke Singapura menemui Nazaruddin. Sutan Bathoegana mengatakan Nazaruddin sakit jantung dan berat badannya turun 18 kilogram. Ternyata saat ditangkap Nazaruddin sehat walafiat.

Penegakan hukum di negeri ini justru menjadi malapetaka karena penegak hukum bisa sesuka hati mengunci yang terang menjadi gelap, bergantung pada pesanan yang kuasa dan yang punya uang.(**ztc)

sumber :www.mediaindonesia.com




Artikel Terkait
My Popularity (by popuri.us)
Internet Blogs Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.NetSex Free Porn Video Porno
Internet Blogs bloglog
Free Automatic Backlink 1000 Backlinks Free 100K Backlinks Backlinks Center Free SEO Backlinks Instant Backlinks SEO Bookmarks Dofollow Backlinks Premium Backlinks Top SEO Backlinks
IKLAN INHIL

PESAN DARI PENGUNJUNG

 
Top SEO BacklinksFree Automatic Backlinks

Ingin Berlangganan. Ketik email Anda di Bawah Ini:

Delivered by FeedBurner

Mau Web Kamu Kebanjiran Duit?