 |
| salah satu lokasi kebakaran lahan di lintas Enok |
Tembilahan [zontekom] - Sekitar 30 persen jumlah penduduk di Indonesia berusaha di bidang pertanian. Dan pada setiap memasuki musim panas, masyarakat petani di Indonesia selalunya mulai bersiap untuk membuka lahan baru yang akan digunakan untuk perkebunan. Namun ada kebiasaan buruk yang sampai kini masih kita temui dan masih sulit di tanggulangi yakni kebiasaan petani yang masih suka membuka lahan baru dengan cara membakar hutan dan lahan.
Seperti di Inhil-Riau, kebakaran hutan yang sengaja dilakukan oleh sejumlah petani sudah mulai tampak bermunculan, dan salah satu lokasi yang sempat terpantau oleh zonterkom yakni di kawasan Lintas Enok, Kelurahan Seberang Tembilahan Inhil-Riau, Minggu (15/05).
Berdasarkan hasil pantauan dilokasi, bekas kebakaran lahan yang dengan sengaja dilakukan oleh petani di daerah tersebut terlihat cukup luas. Bukan saja semak belukar yang tampak habis terbakar, bahkan sejumlah kebun kelapa dilokasi tersebut juga banyak yang ikut terbakar, pasalnya terlihat dari pohon-pohon kelapa yang banyak terlijhat kering dan telah menguning.
Meski saat ini provinsi Riau adalah salah satu provinsi yang sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Larangan Membakar Hutan dan Lahan, namun rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan, hingga kini masih harus terus disosialisasikan.
Pasalnya, dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tidak hanya akan membuat udara disebagian wilayah Indonesia menjadi tercemar, akan tetapi juga bisa memberikan dampak buruk hingga ke negara tetangga akibat pencemaran asap lintas batas negara.
Dan diharapkan dengan lahirnya perda tentang Larangan Membakar Hutan dan Lahan, tentunya akan bisa menekan angka emisi hingga 26 persen. Apalagi, jauh-jauh hari pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk menurunkan emisi. Sehingga, kualitas udara yang baik dan bersih seperti yang kita idam-idamkan dapat tercipta. (**dri.ztc)
Artikel Terkait
