
Satu liter harga premium di Kabupaten Indragiri Hulu mencapai Rp 30 ribu.
”Sejak dua hari yang lalu, bensin dijual dengan harga Rp 30.000 per liter oleh pedagang eceran,” ujar Rizki (25), warga Rengat, Pekanbaru, Senin (7/3/2011) malam.
Karena melambungnya harga premium, pihaknya mengurangi aktivitas di luar rumah dan lebih banyak jalan kaki untuk menghemat premium. ”Kalau di SPBU mengantrenya lama, bahkan berjam-jam,” tuturnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Fitri (21), warga Airmolek, Kecamatan Pasir Penyu, yang mengeluhkan langkanya premium.
”Dari dua SPBU yang ada di kota ini, tak satu pun menyediakan premium. Semua diborong pedagang eceran,” katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Tajam (36), seorang warga Talag Mamak di Desa Sungai Jirak, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu.
Menurut warga dari suku asli Talang Mamak itu, masyarakat di daerahnya tidak lagi dapat bepergian keluar kampung karena sepeda motor mereka kehabisan bensin.
”Tiga hari lalu harga bensin di tempat kami berkisar Rp 15.000-Rp 20.000 per liter. Tapi kini Rp 30.000 per liter. Belinya jauh keluar dari kampug, harganya pun sangat mahal,” ujar Tajam.
Guru sekolah marginal ini mengungkapkan, tidak hanya harga bensin yang melonjak dari Rp 6.000 per liter menjadi Rp 30.000 per liter, tetapi juga harga kebutuhan lainnya.
”Kami saat ini benar-benar menjadi masyarakat yang lemah. Harga barang sudah mahal, langka pula,” katanya. (TRIBUNNEWS.COM)
Artikel Terkait