ilustrasi |
Polemik sebenarnya sudah lama. Tapi baru kali ini para dokter berani mengadu. Tampaknya mereka sudah tak tahan. Tak cuma soal obat, para dokter juga mengatakan, Direktur RS, Rasul Halim, otoriter. Dia tak pernah memikirkan tingkat kesejahteraan dokter.
Junimitra, dokter ahli bedah yang ikut ke DPRD, mengatakan, manajemen rumah sakit tak pernah mengajak para dokter buat menghitung pembagian kesejahteraan sesuai Perda Kabupaten Indragiri Hilir. Uang jasa operasi untuk dokter pun minim.
Di tempat terpisah, Rasul membantah semua tudingan para dokter. Sebaliknya, dia justru menuding banyak dokter yang bertingkah. Mereka selalu menghitung segalanya dengan uang. Padahal, menurut Rasul, uang kesejateraan yang diberikan pihak rumah sakit mencapai Rp 800 juta per tahun.(MetroTVNews)
Artikel Terkait